Rabu, 30 September 2015

Karena Kebahagiaan Tak Melulu Soal Kemenangan

Hari terakhir di bulan kesembilan, tahun ini.

       Alhamdulillah.

       Mungkin itu satu-satunya kata yang sepantasnya kita ucap hari ini. Setelah semua yang kita lalui dan setelah semua yang kita gapai. Hari-hari penuh perjuangan itu kini (sesaat) telah usai teman-teman.

       Ah, terlalu naif dan bodoh sepertinya jika kami tak berterimakasih kepada kalian...

       Terimakasih teman-teman atas semua kelelahan yang kalian rasakan, untuk semua perjuangan yang kalian kerahkan, dan setelah semua usaha yang kalian berikan. Kami tak pernah menyangka kalau ternyata kalian sehebat itu, sungguh, tak mungkin begini akhirnya jika bukan karena kalian. Pun tak lupa, tolong maafkan kami. Maafkan jika setelah beberapa bulan yang kita lalui terlalu banyak hati yang tersakiti. Entah karena ucapan caci maki maupun janji yang tak bisa ditepati. Sekali lagi tolong maafkan kami.

       Sepertinya akan lebih banyak kata 'maaf' dan 'terimakasih' jika tulisan ini tetap dilanjutkan.



       Tulisan ini akan berakhir di sini, tapi tidak dengan perjuangan kita karena masih panjang waktu akan berjalan dan masih banyak juga tantangan yang harus kita lawan. Dan kita harus tetap berjuang.

       Pesan kami, janganlah kalian terpaku dengan kemenangan, pujian, ataupun penghargaan karena semua hal itu adalah hasil dari penilaian orang lain, yang tak akan pernah paham makna perjuangan kita selama ini.

       Sungguh, kita mungkin tak pernah tau bagaimana bahagianya orang yang 'menemukan' makanan disaat kelaparan, bagaimana bahagianya seekor lebah saat menemukan sekuntum bunga, dan betapa bahagianya sebuah penghapus saat dirinya menipis lalu menghilang tetapi bisa memberi manfaat.

Karena kebahagiaan tak selalu tentang apa yang kita dapat, terkadang kebahagiaan justru didapat saat kita melepaskan.
Karena kebahagiaan itu saat kita menikmati setiap inchi perjuangan, bukannya duduk tenang lalu tiba-tiba menerima penghargaan.
Karena kebahagiaan tak melulu soal kemenangan.

21:54 saat kebahagiaan menyelimuti kita dari dinginnya penyesalan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;