Rabu, 30 September 2015 0 komentar

Karena Kebahagiaan Tak Melulu Soal Kemenangan

Hari terakhir di bulan kesembilan, tahun ini.

       Alhamdulillah.

       Mungkin itu satu-satunya kata yang sepantasnya kita ucap hari ini. Setelah semua yang kita lalui dan setelah semua yang kita gapai. Hari-hari penuh perjuangan itu kini (sesaat) telah usai teman-teman.

       Ah, terlalu naif dan bodoh sepertinya jika kami tak berterimakasih kepada kalian...

       Terimakasih teman-teman atas semua kelelahan yang kalian rasakan, untuk semua perjuangan yang kalian kerahkan, dan setelah semua usaha yang kalian berikan. Kami tak pernah menyangka kalau ternyata kalian sehebat itu, sungguh, tak mungkin begini akhirnya jika bukan karena kalian. Pun tak lupa, tolong maafkan kami. Maafkan jika setelah beberapa bulan yang kita lalui terlalu banyak hati yang tersakiti. Entah karena ucapan caci maki maupun janji yang tak bisa ditepati. Sekali lagi tolong maafkan kami.

       Sepertinya akan lebih banyak kata 'maaf' dan 'terimakasih' jika tulisan ini tetap dilanjutkan.

Kamis, 17 September 2015 0 komentar

Ataukah Kami Harus Mencari?

17 September 2015, sepekan tersisa..

       Beberapa detik yang lalu, saat karakter pertama di tulisan ini dimasukkan, bumi telah berputar dan memaksa kita menerima sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa sekarang, jika kalian melihat kalender, kalian tak boleh lagi melihat ke angka 16.

       Tujuh belas. Apa sih istimewanya angka ini? Sepertinya tak ada, dan meski sebagian orang di permukaan bumi menganggap ulang tahun ke-17 adalah hal spesial, itu tak berpengaruh bagi kami. Kabar baiknya adalah bahwa jika sekarang tanggal 17, maka itu berarti :
1. Bakti Sosial 'hanya' berjarak sepekan lagi,
2. Hari Raya 'Idul Adha tinggal 6 hari lagi,
3. dan untuk Lomba takbiran, ah, bisa kita hitung dengan satu tangan.
Namun, anehnya, kami justru tak bisa duduk tenang.

       Melihat 'kesibukan pokok' yang menempel di tubuh kita, rasa-rasanya sulit bagi kita untuk konsisten dalam menampakkan batang hidung kita. Tak apa, karena kami paham betul. Toh, kamipun pernah merasakan fase yang sekarang sedang kalian jalani.

       Tapi, maaf, maaf teman-teman, kami hanya ingin bertanya 'Apakah kami harus mencari?'. Mencari dimana kalian selama ini, mencari dimana kalian 'tersembunyi' karena kami yakin kalian tak pernah sengaja untuk sembunyi.

Minggu, 06 September 2015 0 komentar

Kami (masih dan tetap) Menanti

Ahad pertama di Bulan September tahun ini

       Sepertinya tak ada lagi yang bisa diucap kecuali doa dan tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali berusaha. Serta mungkin, kita tak akan pernah berhenti berpikir walau sudah sampai detik akhir.

       Tiga. Tiga dalam tiga

       Takbiran, Hari Raya 'Idul Adha, dan Bakti Sosial. 22, 23, 24.

       .......

       .....

       ...

       .

       Ah, apalagi yang bisa diketik kalau kalian saja tak mau berbicara, meski hanya berbisik
       Ah, apa iya kami benar-benar bisa berpikir? Kalau raga kalian saja tak pernah hadir.

--------------------

Rabu, 12 Agustus 2015 0 komentar

Pasangan Serasi

12 Agustus 2015 di tengah siang yang teduh

       Kalau kalian pernah memikirkan, kenapa sih ada benda yang bernama lem? Maka jawaban yang cukup masuk akal adalah karena ada gunting. Agar jika ada sesuatu yang secara tidak sengaja 'tergunting' kita bisa menyatukannya kembali. Lalu kenapa juga ada selotip? Karena ada benda yang namanya cutter. Agar jika ada sesuatu yang tiba-tiba terkena cutter, kita bisa menutupnya dengan selotip. Pun tak jauh beda, kenapa sih ada peralatan menjahit? karena ada banyak benda tajam di sekitar kita. Agar nantinya, jika suatu saat ada benda tajam yang mengenai pakaian kita, kita bisa dengan mudah memerbaikinya.

       Lalu sekarang, kenapa sih ada gerakan yang namanya Nasyiatul 'Aisyiyah(NA)? Tentu saja jawabannya karena ada gerakan lain yang bernama Pemuda Muhammadiyah(PM). Namun, NA dan PM bukanlah seperti lem dan gunting, bukan juga layaknya selotip dan cutter, tak sama juga dengan peralatan menjahit dan benda-benda tajam di sekitar kita. Lagi-lagi, kenapa? Mungkin tak bisa secara lugas dijelaskan, namun satu hal yang pasti adalah karena NA dan PM sama-sama membangun. Bukan seperti lem dan gunting yang saling merusak dan memerbaiki sesuatu, bukan pula seperti selotip dan cutter yang salah satunya harus bertanggung jawab atas perilaku yang lainnya.

Rabu, 29 Juli 2015 1 komentar

Tetap Berkontribusi Walau di Masa Orientasi

Hari Rabu, tiga hari sebelum memasuki bulan perjuangan.

       Huah, waktu terasa cepat sekali berlalu. Saat ini, tak terasa sebagian besar 'pejuang sejati' tengah menjalani masa orientasi di institusi pendidikan yang mereka pilih. Sebuah kabar yang kurang sedap bagi 'kami'. Mengingat 'kami' juga ingin membuat lagi dinamika di kampung ini.

       Setelah kepergian Bulan Ramadhan, kini fokus kami tertuju pada Bulan Agustus, bulan yang 70 tahun lalu menjadi saksi dari sebuah perjuangan. Yang kita tahu dari para orang tua dan guru bahwa 70 tahun yang lalu semua rakyat indonesia bersatu demi sebuah kemerdekaan. Tak masalah seberapa banyak keringat yang mengucur, tak peduli seberapa banyak darah yang menetes, dan tak acuh dengan apa yang mereka punya, mereka tetap berjuang.

 
;